b:include data='blog' name='all-head-content'/> Back To Desember Pernak-pernik Hidup: Back To Desember

Sabtu, 08 Desember 2012

Back To Desember


Gambar KLIK DISINI

Langit di bulan Desember tak pernah henti menangis. Orang-orang bilang, karena Desember milik orang kristen dan natal tak akan pernah sempurna tanpa hujan. Ah, apapun itu. Yang pasti, Desember kali ini, aku lebih sering mendengarkan lagu taylor switf “Back To Desember” dengan berurai air mata sesudahnya.  Mengenang masa lalu di bulan yang sama, akan terasa lebih ada. Seperti hari ulang tahun dengan hari yang sama ketika kita dilahirkan. Semuanya menjadi lebih berarti.
Menyerpih kenangan satu persatu, lalu menghidupkan kembali cerita yang sudah mati. Seperti kaset yang sudah selesai lalu di putar kembali. Ah, semua terasa masih hidup. Sebenarnya tidak ada yang spesial dari kenanganku ini bagi kalian. Mungkin. Namun kenangan ini adalah satu-satunya yang paling kusenangi, dan tentu saja menjadi pengingatku akannya.
Desember, selalu mengingatkanku pada cinta. Pada lelaki yang menawarkan aku berjuta cerita. Dengan senyum malu-malunya saat ia katakan cinta. Menawarkan diri untuk menemaniku hidup hingga menjelang senja. “Aku ingin menjadi satu-satunya lelaki yang mencintaimu dengan utuh, dan kita akan mengarungi badai hidup bersama,”
Merona merah pipiku. Bagaimana tidak. Aku belum mengenal apa itu cinta? Dan tiba-tiba saja ia, lelaki yang kupuja mengatakan cinta dan menawarkan diri menjadi seseorang dalam hidupku. Selamanya. Aku yang masih belia, hanya tersenyum penuh bahagia. Aku belum mengerti jika manis cinta selalu bercampur rancun didalamnya. Lelaki itu, berusia lima tahun di atasku. Lebih dewasa. namun aku katakan “Kita hanya berteman, atau sekedar kakak dan adik.”
Ia berjiwa seniman. Hobinya melukis. Beberappa lukisannya tentangku memenuhi ruang kamarnya. Ia juga seorang penyair. Syair-syairnya selalu ia kirim disaat aku hendak menemui mimpi. Siapa yang tidak bahagia. Ah, aku terlalu bocah.
Ia amat sederhana. Tidak pernah berlebih-lebihan dalam berpakaian. Kaos oblong dan celana jeans belel melekat di tubuhnya. Ia tidak tampan, namun wajahnya selalu menyiratkan sinar. Mungkin karena air wudhu tak pernah henti membasuh wajahnya.
Dan aku menyukainya….
Namun, takdir berbicara lain. Tuhan mengambilnya dariku, dan memberikannya pada gadis lain. Dengan dalih “Aku dijodohkan orang tuaku, andai saja kau mau menerimaku mungkin aku akan mempertahnkan keinginanku untuk hidup bersamamu, namun kau tidak ingin….”
Desember,
Aku terlalu bocah dulu. Mana mungkin merajut cinta disaat usia masih remaja. Labil, dan berseragam putih abu-abu. Sekarang, ketika rinai hujan turun aku merindukannya yang tengah berbahagia dengan jodohnya.

 I'm so glad you made time to see me.
How's life, tell me how's your family?
I haven't seen them in a while.
You've been gone, busier then ever.
We small talk, work and the weather
Your guard is up and I know why.

Cause the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind.
You gave me roses and I left them there to die.

So this is me swallowing my pride,
Standing in front of you saying I'm sorry for that night,
And I go back to December all the time.
Turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I go back to December all the time.

These days I haven't been sleeping
Staying up playing back myself leaving,
When your birthday passed and I didn't call.
And I think about summer, all the beautiful times
I watched you laughing from the passenger side
Realized that I loved you in the fall.
Then the cold came, the dark days when fear crept into my mind.
You gave me all your love and all I gave you was goodbye.

So this is me swallowing my pride,
Standing in front of you saying I'm sorry for that night.
And I go back to December all the time.
Turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December turn around and change my own mind.
I go back to December all the time

I miss your tan skin, your sweet smile, so good to me, so right,
And how you held me in your arms that September night,
The first time you ever saw me cry.
Maybe this is wishful thinking,
Probably mindless dreaming
If we loved again I swear I'd love you right.

I'd go back in time and change it but I can't
So if the chain is on your door, I understand.

But this is me swallowing my pride,
Standing in front of you saying I'm sorry for that night,
And I go back to December.
Turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December turn around and make it alright.
I'd go back to December turn around and change my own mind.
I go back to December all the time.

Saketi 08, Desember 2012 
Nessa Dinata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar