![]() |
Gambar KLIK DISINI |
Langit
di bulan Desember tak pernah henti menangis. Orang-orang bilang, karena
Desember milik orang kristen dan natal tak akan pernah sempurna tanpa hujan. Ah,
apapun itu. Yang pasti, Desember kali ini, aku lebih sering mendengarkan lagu
taylor switf “Back To Desember” dengan berurai air mata sesudahnya. Mengenang masa lalu di bulan yang sama, akan
terasa lebih ada. Seperti hari ulang tahun dengan hari yang sama ketika kita
dilahirkan. Semuanya menjadi lebih berarti.
Menyerpih
kenangan satu persatu, lalu menghidupkan kembali cerita yang sudah mati. Seperti
kaset yang sudah selesai lalu di putar kembali. Ah, semua terasa masih hidup. Sebenarnya
tidak ada yang spesial dari kenanganku ini bagi kalian. Mungkin. Namun kenangan
ini adalah satu-satunya yang paling kusenangi, dan tentu saja menjadi
pengingatku akannya.
Desember,
selalu mengingatkanku pada cinta. Pada lelaki yang menawarkan aku berjuta
cerita. Dengan senyum malu-malunya saat ia katakan cinta. Menawarkan diri untuk
menemaniku hidup hingga menjelang senja. “Aku ingin menjadi satu-satunya lelaki
yang mencintaimu dengan utuh, dan kita akan mengarungi badai hidup bersama,”
Merona
merah pipiku. Bagaimana tidak. Aku belum mengenal apa itu cinta? Dan tiba-tiba
saja ia, lelaki yang kupuja mengatakan cinta dan menawarkan diri menjadi
seseorang dalam hidupku. Selamanya. Aku yang masih belia, hanya tersenyum penuh
bahagia. Aku belum mengerti jika manis cinta selalu bercampur rancun
didalamnya. Lelaki itu, berusia lima tahun di atasku. Lebih dewasa. namun aku
katakan “Kita hanya berteman, atau sekedar kakak dan adik.”
Ia berjiwa
seniman. Hobinya melukis. Beberappa lukisannya tentangku memenuhi ruang
kamarnya. Ia juga seorang penyair. Syair-syairnya selalu ia kirim disaat aku
hendak menemui mimpi. Siapa yang tidak bahagia. Ah, aku terlalu bocah.
Ia amat
sederhana. Tidak pernah berlebih-lebihan dalam berpakaian. Kaos oblong dan
celana jeans belel melekat di tubuhnya. Ia tidak tampan, namun wajahnya selalu
menyiratkan sinar. Mungkin karena air wudhu tak pernah henti membasuh wajahnya.
Dan aku
menyukainya….
Namun,
takdir berbicara lain. Tuhan mengambilnya dariku, dan memberikannya pada gadis
lain. Dengan dalih “Aku dijodohkan orang tuaku, andai saja kau mau menerimaku
mungkin aku akan mempertahnkan keinginanku untuk hidup bersamamu, namun kau
tidak ingin….”
Desember,
Aku terlalu
bocah dulu. Mana mungkin merajut cinta disaat usia masih remaja. Labil, dan
berseragam putih abu-abu. Sekarang, ketika rinai hujan turun aku merindukannya
yang tengah berbahagia dengan jodohnya.
How's life, tell me how's your family?
I haven't seen them in a while.
You've been gone, busier then ever.
We small talk, work and the weather
Your guard is up and I know why.
Cause the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind.
You gave me roses and I left them there to die.
So this is me swallowing my pride,
Standing in front of you saying I'm sorry for that night,
And I go back to December all the time.
Turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I go back to December all the time.
These days I haven't been sleeping
Staying up playing back myself leaving,
When your birthday passed and I didn't call.
And I think about summer, all the beautiful times
I watched you laughing from the passenger side
Realized that I loved you in the fall.
Then the cold came, the dark days when fear crept into my mind.
You gave me all your love and all I gave you was goodbye.
So this is me swallowing my pride,
Standing in front of you saying I'm sorry for that night.
And I go back to December all the time.
Turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December turn around and change my own mind.
I go back to December all the time
I miss your tan skin, your sweet smile, so good to me, so right,
And how you held me in your arms that September night,
The first time you ever saw me cry.
Maybe this is wishful thinking,
Probably mindless dreaming
If we loved again I swear I'd love you right.
I'd go back in time and change it but I can't
So if the chain is on your door, I understand.
But this is me swallowing my pride,
Standing in front of you saying I'm sorry for that night,
And I go back to December.
Turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December turn around and make it alright.
I'd go back to December turn around and change my own mind.
I go back to December all the time.
Saketi 08, Desember 2012
Nessa Dinata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar