Cantik tak melulu soal fisik. Seperti
yang di gembar gemborkan iklan di media televisi. Cantik tak hanya soal, tubuh
tinggi, kulit putih, hidung mancung dan lain-lainnya yang merujuk pada
kesempurnaan fisik. Tapi hati berperan penting dalam kencantikan. Berhenti mengeluh
“Saya tidak cantik, dan tidak akan ada yang suka pada saya.”
Sebagian yang termakan oleh
rayuan iklan mengenai definisi cantik, mereka akan melakukan apa saja demi
mendapatkan label cantik yang telah meracuni pikiran. Apakah anda masih
mengatakan seorang wanita itu cantik. Ketika ia memiliki fisik yang sempurna,
namun tidak peka pada lingkungannya, memiliki perangai jelek dan tidak senonoh
dalam berpakaian. Misalnya, ketika melihat seorang kakek tua renta akan
menyebrang dijalan raya, ia hanya memandangi dan risih untuk menolong. Apakah itu
cantik? Bagi saya cantiknya hanyalah ada dilapisan luar, sementara hatinya
tidaklah cantik.
Dr. Fadyah Abu Fadhl (Dosen Ilmu
Sosial di Universias Damasku) berpendapat bahwa kecantikan seseorang dikatakan
sempurna tatkala kencantikan lahiriahnya senantiasa diimbangi dengan perbuatan
dan ucapan yang baik.
Maka janganlah berkecil hati
dengan fisik yang kita miliki. Tetap bersyukur. Selama kita masih memiliki hati
yang sehat. Selama kita masih mampu menebarkan energy positif untuk sekeliling
kita, berbagi kebaikan dan semangat yang tak putus. Kita sangat cantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar